Apa itu Fuzzy Logic Controller?
Fuzzy Logic Controller (FLC) adalah pengendali yang
mengendalikan sebuah sistem atau proses dengan menggunakan logika fuzzy sebagai cara pengambilan
keputusan.
Komponen utama penyusun FLC:
1.
Modul fuzzifikasi (fuzzification)
Proses
perubahan nilai input menjadi nilai fuzzy. Nilai fuzzy memiliki range
dari 0 hingga 1. Nilai input dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut dengan
membership function. Nilai dari fuzzy menyatakan nilai yang diperoleh dari
sensor
2. Basis
kaidah (rule base)
berisi
aturan aturan yang mengambarkan karakteristik sistem yang diinginkan.
Nilai-nilai fuzzy yang telah diperoleh dari proses fuzzyfication diolah
berdasasrkan aturan-aturan yang telah dibuat untuk memperoleh sinyal
kontrol
3. Modul
pengambil keputusan (inference
engine/decision making logic)
Merupakan
suatu sistem berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan dengan
memanfaatkan data dan model-model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
tidak terstruktur
4. Modul
defuzzifikasi
Merupakan
modul untuk melakukan langkah terakhir dalam suatu sistem logika fuzzy dimana
tujuannya adalah mengkonversi setiap hasil dari inference engine yang
diekspresikan dalam bentuk fuzzy set ke suatu bilangan real.
Ada 3 model Fuzzy Logic Controller:
1.
Model Mamdani
Sering
dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim
Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan yaitu
Pembentukan himpunan fuzzy, Aplikasi fungsi implikasi (aturan), Komposisi
aturan, dan Penegasan (deffuzy).
2.
Model Sugeno
Penalaran dengan metode Sugeno
hampir sama dengan penalaran Mamdani, hanya saja output (konsekuen) sistem
tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau persamaan linear. Metode
ini diperkenalkan oleh Takagi- Sugeno Kang pada tahun 1985.
a. Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol
Secara umum bentuk model fuzzy
SUGENO Orde-Nol adalah:
IF (x1 is A1) • (x2 is A2) • (x3 is
A3) • ...... • (xN is AN) THEN z=k
dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i
sebagai anteseden, dan k adalah suatu konstanta (tegas)
sebagai konsekuen.
b. Model Fuzzy Sugeno Orde-Satu
Secara umum bentuk model fuzzy
SUGENO Orde-Satu adalah:
IF (x1 is A1) • ...... • (xN
is AN) THEN z = p1*x1 + … + pN*xN + q
dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan pi adalah suatu
konstanta (tegas) ke-i dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen. Apabila
komposisi aturan menggunakan metode SUGENO, maka deffuzifikasi dilakukan dengan
cara mencari nilai rata-ratanya.
3.
Model Tsukamoto
Pada Metode Tsukamoto, setiap
konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-Then harus direpresentasikan dengan
suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya,
output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp)
berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan
menggunakan rata-rata terbobot.